ILMU KEBAL menurut Pandangan Islam.



Allah tidak pernah memberikan ilmu kebal kepada para Nabi, sejak Nabi Adam Alaihissalam hingga Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan para Nabi sendiri tidak pernah belajar ilmu kebal, tidak pula mengajarkan ilmu sejenis itu kepada ummatnya.


Sebagai contoh, pada Perang Uhud gigi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam patah, bahkan baginda menderita luka-luka ketika masuk ke dalam sumur perangkap yang disediakan musuh. Nabi Yahya Alahissalam kepalanya dipenggal dan dijadikan mahar (maskawin) oleh raja kafir yang dzalim.

Sayyidina Hamzah ditombak oleh Wahsi seorang hamba sahaya milik Hindun, kemudian oleh Hindun jantung sayyidina Hamzah dicincang cincang dengan penuh dendam. Sayyidina Umar ketika sedang shalat terbunuh dengan pisau(semacam pisau belati) oleh Abu Lu’ Lu’ seorang majusi yang pura-pura masuk Islam.


Sayyidina Utsman bin Affan terbunuh oleh demotrasi yang terhasut provokasi Abdullah bin Saba’ seorang Yahudi yang pura-pura masuk Islam. Padahal ketika itu sayyidina Utsman bin Affan sedang menjalankan ibadah shaum. Sayyidina Ali ditusuk oleh Abdurahman bin Muljan seorang khawarij.

Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa Allah tidak memberikan ilmu kebal kepada para Nabi sekalipun. Kalau kepada para Nabi saja tidak, apalagi kepada orang biasa.



Ada sebuah riwayat mengenai ilmu kebal yang dimiliki al-­Harits ad-Dimasyqi yang muncul di Syam pada masa pemerintahan ‘Abdul Malik bin Marwan, lalu mengaku dirinya sebagai nabi. Setan-setan telah melepaskan rantai-rantai yang melilit di kedua kaki­nya, membuat tubuhnya menjadi kebal terhadap senjata tajam, menjadikan batu marmar bertasbih saat disentuh tangannya, dan ia melihat sekelompok orang berjalan kaki dan menunggang kuda terbang di udara seraya berkata ia adalah malaikat padahal jin.


Ketika kaum muslimin telah berhasil menangkap al-Harits ad-Dimasygi untuk dibunuh, seseorang menikamkan tombak ke tubuhnya, namun tidak lut(punya ilmu kebal). Maka ‘Abdul Malik bin Marwan berkata kepada orang yang menikamnya itu : “Itu adalah karena engkau tidak menyebut Nama Allah Ta’ala ketika menikamnya.” Maka ia pun mencuba lagi menikamnya dengan terlebih dahulu membaca bismillah dan ternyata tewaslah ia seketika.



Jelas bahwa Ilmu Kebal bukan dari Allah, penganut animisme atau atheisme, ia boleh mendapatkan ilmu kebal, tanpa perlu beriman kepada Allah sama sekali. Bagaimana dengan Nabi Ibrahim Alaihissalam yang tidak terbakar ketika dimasukkan ke dalam kawah api? Sebagai Nabi Allah yang sedang menegakkan kalimat Allah (agama Tauhid), Allah memberikan karomah kepada baginda, dengan cara munajat kepada Allah supaya api (makhluk-Nya) untuk tidak membakar Ibrahim. Karomah itu diberikan Allah sebagai jawaban atas doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim Alaihissalam. Karomah yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim Alaihissalam bukanlah ilmu kebal, karena tidak boleh dipelajari (bersifat spontan) dan tidak dipertontonkan.



Kebanyakkan pimpinan mereka mewajibkan pengikutnya untuk Puasa 40 hari untuk mendapatkan ilmu kebal sejata dan kekuatan. Secara sekilas, nampaknya ritual yang dilakukan adalah ritual yang syar’i, yakni berpuasa. Tapi betulkah seperti itu? Ternyata tidak. Cubalah periksa lebih lanjut, maka akan timbul beberapa pertanyaan berkenaan ritual yang dilakukan untuk mendapatkan ilmu kebal ini, yakni:


Adakah puasa yang lebih banyak dilakukan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam yang diajarkan oleh beliau kepada umatnya melebihi banyaknya puasa di bulan Ramadhan, yakni selama 29 atau 30 hari (satu bulan penuh)? Setelah kita menilai hadits-hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, tidak kita jumpai beliau berpuasa lebih banyak dari bilangan di bulan Ramadhan. Akan tetapi cuba perhatikan bilangan puasa yang ditentukan oleh manusia-manusia sakti ini! Untuk mendapatkan ilmu kebal, mereka diwajibkan berpuasa selama 40 hari! Allaahulmusta’an.


Kemudian, hal lain yang perlu kita hayati adalah para manusia sakti tersebut diwajibkan berpuasa selama 30-40 hari untuk memperoleh kesaktian berupa ilmu kebal ini. Apakah mereka memiliki Tuhan selain Allah ta’ala yang mewajibkan puasa untuk mendapatkan ilmu kebal? Atau apakah mereka memiliki Nabi dan Rasul yang lain selain Rasulullah Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam yang mensyari’atkan puasa untuk memperoleh ilmu kebal? Jika mereka jawab tidak, lalu siapa yang mewajibkan dan mensyari’atkan mereka untuk berpuasa selama 40 hari untuk memperoleh ilmu kebal?


Puasa yang diwajibkan oleh Allah dan Rasul-Nya shallallaahu ‘alaihi wasallam hanya ada tiga, yakni puasa wajib di bulan Ramadhan, puasa nadzar dan puasa qadha` untuk membayar hutang puasa. Selain dari tiga puasa itu tidaklah wajib hukumnya. Maka, dari mana mereka boleh mewajibkan sesuatu yang tidak diwajibkan oleh Allah dan Rasul-Nya?



Allah ta’ala memperingatkan kita agar tidak mengikuti selain apa yang Dia turunkan. Allah ta’ala berfirman,

اتَّبِعُواْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكُمْ مِّن رَّبِّكُمْ وَلاَ تَتَّبِعُواْ مِن دُونِهِ أَوْلِيَاءَ قَلِيلاً مَّا تَذَكَّرُونَ

“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti selain itu.” (QS. Al-A’raf: 3)

Allah ta’ala memerintahkan kepada kita untuk mengikuti apa yang datang dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Allah ta’ala berfirman,

وَمَا ءَاتٰكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهٰكُمْ عَنْهُ فَانتَهُواْ

“Apa yang diberikan Rasul kepada kalian, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.” (QS. Al-Hasyr: 7)


Sebanarnya Agama Syi’ah bathiniyah pertama kali yang membuat semua Ayat Al Qur’an dapat dijadikan jimat dan sihir, ada juga beberapa ayat Al Qur’an Surat Yusuf, dibaca khusus untuk Ilmu Pengasihan memikat lawan jenis, Ajaran mereka ada juga tenaga dalam dengan menghentakkan tangan kanan ke depan sebagai tanda memukul, maka lawan yang berada di depan kami terhempas ke belakang tanpa harus menyentuh lawan tersebut hanya dengan melafadzkan ayat-ayat mu’awidzatain (Al-Falaq dan An-Naas) sambil menahan nafas. Bahkan yang lebih parah lagi, oleh mereka ayat Al Qur’an digunakan untuk kirim guna-guna/santet.

Ana tidak ragu lagi bahawa kekuatan-kekuatan tersebut didapatkan dengan melibatkan bantuan jin. Meskipun mendapatkan kekuatan itu dengan mengamalkan amalan-amalan yang diklaim sebagai amalan yang Islami. Akan tetapi setelah kita mengkaji lebih jauh, ternyata amalan-amalan tersebut tidak diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Sementara, kita dilarang meminta tolong kepada jin untuk mendatangkan manfaat atau menolak mudharat. Allah ta’ala berfirman,


وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al-Jin: 6)


Satu-satunya Nabi dan Rasul yang diberikan mukjizat yang diberikan wewenang dan kekuasaan untuk memanfaatkan kekuatan jin hanyalah Nabi Sulaiman ‘alaihissalaam. Hanya beliaulah satu-satunya manusia yang diberikan wewenang itu. Setelah baginda, para nabi yang lain tidak diberikan wewenang itu. Para Nabi itu diperintahkan untuk berjuang dengan segala risiko Rohani Dan jasmani, bahkan risiko kematian.


Dengan demikian, kita tahu bahwa ilmu kebal bukanlah ajaran Islam. Ilmu kebal yang didapatkan dengan melakukan berbagai ritual tidak lain dengan melibatkan bantuan jin yang mana meminta bantuan jin dalam hal seperti ini hukumnya haram, dosa besar, pelakunya bahkan bisa menyebabkan keluar dari agama islam.

Ustaz Hassan
Darul Muallij

10 comments:

  1. Amiin. Setuju pak ustad. Ilmu2 syetan itu

    ReplyDelete
  2. Kalo udah kebal, ayoh pergi Israel, bantai zionist.. Berani nggak?

    ReplyDelete
  3. Jadi dapet pencerahan, hampir aja tersesat..
    Terimakasih

    ReplyDelete
  4. Trimakasih ustdz hasan.

    Disinilah masalalu sy terungkap..
    Nama sy rinto sugiarto
    Tangggal lahir 19-11-1996

    Dulu sy sangat rajin beribadah..
    Hingga tidak pernah ketinggalan dalam solat berjamaah,
    Namun..
    Karna takdibekali ilmu tauhid yg lurus..
    Setanpun datang,
    Sy mempelajari asma laqod jaakum
    Ilmu penundung
    Ilmu yg berguna untuk kekebalan
    Keselamatan
    Pengasihan
    Dan penuduk semua orang yg membenci.

    Namun seiring berjalanya waktu..
    Hati ini merasa menangis dan sedih..
    Seakan sy merasa ada yg hilang.


    Dan mulailah sy sadari bahwa segala kesaktian yg sy miliki datangnya dari jin.
    Bukan dari allah taala,,
    Sekalipun ilmu kebal sy gunakan untuk berjihad, membunuh semua taghut..
    Tetap intinya sy dalam jalan yg salah.


    Keistiqomahan adalah segalanya,
    Karna iman dan tauhid yg lurus..
    Baru ay sadari kalimat lailahailallah mampu melunturkan segala kesaktian.


    Tentu untuk para teman yg hobi mendalami imlu kebatinan tenagadalam dll, buanglah karna sungguh kalian telah mengundng setan.
    ( sesungguhnya tipu daya setan itu lemah)


    Dan untuk para mujahidin
    Khusus yg dari pondok
    Janganlah kalian pelajari ilmu kebal dengan tujuan membela agama,
    Dikarnakan kalian telah meminta bantuan
    Setan.


    Percayalah kalimat " lailahailallah "
    Mampu menembus segala kesaktian musuh2 allah.

    Termasuk mereka laskar nu.
    Yg mengatasnamakan BANSER.

    Mereka memiliki ilmu kebal.
    Kita memikiki dzat yg kekal
    Yaitu allah ( lailahailallah )

    ReplyDelete
    Replies
    1. Subhanaullah, Alhamdulillah, secara pribadi,begitu sy mendapatkan ilmu tersebut langsung saya buang dan saya bertobat kepada Allah. Intinya saya sependapat dengan apa yg tuan sampaikan. Salam Tauhid ☝

      Delete
  5. Lah... FPI malah katanya ada yg kebal bacokan, itu gimana?

    ReplyDelete
  6. enggak masuk akal kalau jin bisa memberi kekebalan bagi manusia,,, sedangkan manusia drajatnya lebih tinggi dibandingkan jin,,,,

    ReplyDelete